Conquered Plengkung (Wahaa!) – Day 2

Minggu 8 Agustus…. Visit Plengkung harus kesampaian… Badan pegal2 mata masih 7 watt (diatas 5 watt dikit), perut belum diisi, kita berangkat (lagi) ke plengkung.

Lumayan bisa santai, sopir cadangan yang ambil alih, hehe… Pagi yang cerah, semoga begini terus suasana hari ini,,,

Here comes the sun...

Jalannya masih sama, ‘njut2an kaya naik delman… (ya iyalah jalan nya sama, cuma ini doank, ini ke plengkung bukan ke roma..).

Tiba di pos jaga pertama (monyetnya udah ga ada, mungkin udah berubah menjadi macan, atau dimakan macan?!), istirahat sejenak, sarapan sarapan! Harus full in tenaga dulu soalnya kan mau surfing! 🙂 (baca : suffering)

Sarapan dulu, sambil ngejar2 merak...

Setelah selesai sarapan, lanjut lagi menyusuri alas purwo menuju pos jaga kedua, dimana perjalanan akan dilanjutkan menggunakan mobil perhutani. For info, Alas Purwo merupakan hutan lindung yang paling berhasil, alias kayu nya tidak pernah dicuri (ilegal logging). Alasannya apalagi kalau bukan kemistisan hutan ini, dimana kata orang2 yang bisa ‘melihat’, hutan ini sebenarnya adalah istana, ya istana mahkluk2 gaib. –siapa juga yang mau nyuri, batang kayu dibawa batang kaki ‘diambil’ (batang kaki ada ya?)– . Hmm, berarti luar biasa sekali 2 orang wanita yang kemarin berjalan kaki keluar masuk hutan, nyari bantuan! (berita selengkapnya baca …day 1).

Lha ini koq jadi cerita misteri begini..

Oke, singkat cerita, mobil kita parkir, dan lanjut stage terakhir memakai mobil + sopir dari perhutani (sopirnya cuma di pake gak sampe di ‘pake’). Ternyata tempat kita terjebak kemarin itu baru rintangan pertama, belum seberapa dibanding jalan2 rusak yang ada selanjutnya… Jadi terpaksa kerja bakti lagi, meratakan jalan, cari batu, dorong mobil… Yah gpp lah, satu demi satu rintangan lewat, hari juga masih pagi, masih banyak waktu… 🙂

via dolorosa haha..

Ketemu menu favorit... 🙂

jauh2 ke sini, masih ketemu si piggy juga, tapi langsung kabur masuk hutan, tau kali ada yang doyan hahaa.. 🙂

mikirin gimana cara ngangkat ni mobil

The long and muddy road...

Akhirnya, setelah 9km via dolorosa (bukan nama sebenarnya), akhirnya sampai juga di tujuan cerita ini di posting,,, yup, finally Plengkung!! 🙂

Dan mendung pun berganti cerah... hahaa...

Sebelum ke Plengkung nya, kita melewati pantai gotri, atau pantai pasir gotri, whatever lah. Pasirnya bagus/aneh, putih dan bentuknya bulet2 kaya telur ikan… Jalan jadi agak susah karena pasirnya licin dan gampang ambles… lagi santai2nya jalan, temen ngeliat ada orang bertapa, agak jauh di hutan, di bawah jembatan katanya. Dianya sih agak ketakutan, tapi dilihat2 lagi, koq gak ada ya? Yah biarlah, selain cari ombak, orang2 juga cari wangsit disini…

walking barefoot

so it's beautiful...it's so beautiful...

Airnya benar2 jernih, jadi dasarnya bisa keliatan… Banyak bintang laut juga, keren… Ombaknya jauh di tengah, dan waktu itu beberapa bule lagi pada surfing. Sepertinya sih udah pro karena pada jago masuk di gulungan ombaknya… Pake ada yang foto2 segala, kapan punya kamera kaya sampeyan iku, le’ lee’…

Si Om lagi foto2 orang surfing... Om, pinjem om!

Kekurangan pantai ini, terlalu banyak karang yang menusuk kaki dan harus hati2 karena bertebaran ranjau berbentuk bulu babi…

So, mission accomplished, what’s next??? 🙂

O iya… Pulangnya masih sempat mampir ke Sadengan, semacam padang rumput, lumayan lah liat2 hewan penghuni hutan…

Sadengan

Tuh!

———————————————————————————————————————————————————

have a nice trip...

Setelah keluar masuk hutan, narik & dorong mobil, badan penuh lumpur, Plengkung akhirnya bisa ditaklukkan. Saatnya kembali ke rutinitas, ngumpulin duit buat jalan2 lagi… 🙂

About Frederick

common, ordinary, nothing special...

Posted on September 6, 2010, in Lihat - Lihat. Bookmark the permalink. 1 Comment.

Leave a comment

halaman kecil untuk kehidupan yang lebih baik

apapun yang terpikirkan oleh manusia

Anthology 12

You know my name, look up the number... (The Beatles)

Noisy Pilgrims

Incredible Photography from India

Good Humored

by Paprika Furstenburg